kali ini akan membahas cara kerja AC (Air Conditioner). Air Conditioner ini sangat berfungsi untuk mendinginkan ruangan supaya tidak panas, dan teknologi ini di adobsi untuk mendinginkan rungan bus supaya brrrrrr dingin. Buslovers akan membahas cara kerja AC berikut ulasanya . . .
AIR CONDITIONER
AC or Air Conditioner adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa perangkat yang bisa mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya bila dibandingkan dengan suhu di luar ruangan. Filosofi sederhananya yaitu menyerap kalor / panas yang ada didalam ruangan dan memindahkannya keluar ruangan melalui perantara cairan refrigerant. Cairan refrigerant yang umumnya dipakai adalah fluorocarbon / freon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa / diberi tekanan, dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi.
BAGIAN UTAMA
Prinsip kerja dasar dan bagian-bagian utama dari AC rumah, AC mobil, AC bis, kulkas dan sistem pendingin lainnya kurang lebih sama. Bagian utamanya antara lain:
AC or Air Conditioner adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa perangkat yang bisa mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya bila dibandingkan dengan suhu di luar ruangan. Filosofi sederhananya yaitu menyerap kalor / panas yang ada didalam ruangan dan memindahkannya keluar ruangan melalui perantara cairan refrigerant. Cairan refrigerant yang umumnya dipakai adalah fluorocarbon / freon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa / diberi tekanan, dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi.
BAGIAN UTAMA
Prinsip kerja dasar dan bagian-bagian utama dari AC rumah, AC mobil, AC bis, kulkas dan sistem pendingin lainnya kurang lebih sama. Bagian utamanya antara lain:
KOMPRESOR
Kompresor ibarat jantung dari sistem sebuah AC. Ketika AC dioperasikan, kompresor merubah refrigerant berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi tersebut kemudian dialirkan menuju kondensor.
Kompresor ibarat jantung dari sistem sebuah AC. Ketika AC dioperasikan, kompresor merubah refrigerant berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi tersebut kemudian dialirkan menuju kondensor.
KONDENSOR
Kondensor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan keorifice tube.
Kondensor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan keorifice tube.
ORIFICE TUBE
Didalam orifice cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
Didalam orifice cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
KATUP EKSPANSI
Katup ekspansi dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator / pendingin
EVAPORATOR
Refrigerant menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigerant dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi.
Katup ekspansi dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator / pendingin
EVAPORATOR
Refrigerant menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigerant dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi.
PENGGERAK KOMPRESSOR
Salah satu hal yang membedakan AC rumah dengan AC mobil / bus adalah sumber penggerak kompresornya. Pada AC rumah kompresor digerakkan oleh motor listrik. Pada AC mobil / bus sumber penggeraknya didapat dari mesin mobil atau bus itu sendiri. Khusus pada AC bus ada pula yang menggunakan mesin penggerak yang terpisah atau biasa disebut dengan AC Gantung karena mesin penggerak biasanya digantung di bawah bus.
Salah satu hal yang membedakan AC rumah dengan AC mobil / bus adalah sumber penggerak kompresornya. Pada AC rumah kompresor digerakkan oleh motor listrik. Pada AC mobil / bus sumber penggeraknya didapat dari mesin mobil atau bus itu sendiri. Khusus pada AC bus ada pula yang menggunakan mesin penggerak yang terpisah atau biasa disebut dengan AC Gantung karena mesin penggerak biasanya digantung di bawah bus.
Namun saat ini di bus-bus keluaran terbaru sudah tidak lagi kita temui AC gantung. Mungkin tanpa menggunakan mesin tambahan atau memanfaatkan mesin bus itu sendiri tenaganya sudah mencukupi untuk menggerakkan kompressor.
Karena digerakkan langsung oleh mesin utama maka pada kompressor AC mobil atau bus dilengkapi dengan magnetic clutch. Magnetic clutch ini berfungsi untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan dengan pulley kompressor. Ketika suhu didalam kabin sudah tercapai maka magnetic clutch akan memutuskan hubungan dengan pulley kompressor. Jadi meskipun pulley masih berputar, karena dihubungkan secara langsung dengan mesin utama tetapi piston kompresor tidak bergerak memompa fluida kerja / freon. Ketika suhu dikabin mulai hangat maka magnetic clutch akan menghubungkan pulley dengan kompressor, piston pun akan kembali bekerja memompa freon dan suhu di dalam kabin kembali dingin. Begitu seterusnya sesuai settingan suhu didalam kabin.
Pengontrolan suhu dan besar kecilnya hembusan AC dilakukan di dalam kabin, umumnya diletakkan di dashboard dan mudah dijangkau oleh pengemudi. Kontrolnya ada 2 macam, yaitu digital dan manual. Pada kontrol digital kita tinggal memencet tombol saja untuk mensetting suhu dan besar kecilnya hembusan angin. Dan biasanya ada tampilan display angka yang menginformasikan besar kecilnya suhu di dalam kabin. Pada kontrol manual pengaturan dapat dilakukan dengan memutar switch. Ada 2 macam switch, yang 1 untuk mensetting suhu dan satunya lagi untuk mensetting besarnya hembusan angin dari blower.
Karena digerakkan langsung oleh mesin utama maka pada kompressor AC mobil atau bus dilengkapi dengan magnetic clutch. Magnetic clutch ini berfungsi untuk menyambungkan dan memutuskan hubungan dengan pulley kompressor. Ketika suhu didalam kabin sudah tercapai maka magnetic clutch akan memutuskan hubungan dengan pulley kompressor. Jadi meskipun pulley masih berputar, karena dihubungkan secara langsung dengan mesin utama tetapi piston kompresor tidak bergerak memompa fluida kerja / freon. Ketika suhu dikabin mulai hangat maka magnetic clutch akan menghubungkan pulley dengan kompressor, piston pun akan kembali bekerja memompa freon dan suhu di dalam kabin kembali dingin. Begitu seterusnya sesuai settingan suhu didalam kabin.
Pengontrolan suhu dan besar kecilnya hembusan AC dilakukan di dalam kabin, umumnya diletakkan di dashboard dan mudah dijangkau oleh pengemudi. Kontrolnya ada 2 macam, yaitu digital dan manual. Pada kontrol digital kita tinggal memencet tombol saja untuk mensetting suhu dan besar kecilnya hembusan angin. Dan biasanya ada tampilan display angka yang menginformasikan besar kecilnya suhu di dalam kabin. Pada kontrol manual pengaturan dapat dilakukan dengan memutar switch. Ada 2 macam switch, yang 1 untuk mensetting suhu dan satunya lagi untuk mensetting besarnya hembusan angin dari blower.
Mungkin rekan2 dan banyak penumpang yang lain pernah mengalami suhu yang begitu dingin di dalam kabin. Dan ketika lapor ke crew biasanya jawabannya adalah “ini sudah yang paling kecil mas / mbak”. Bisa jadi settingan blower / hembusan angin memang sudah paling kecil, tetapi settingan suhunya yang belum diutak atik. Dengan begitu maka magnetic clutch akan memerintahkan kompresor untuk bekerja terus menerus memompa freon dan tentu saja suhu didalam kabin akan membuat kita menggigil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar dengan sehat.