Disela-sela liburan kemarin ada kesempatan waktu luang untuk mencoba menggulung ulang trafo 5 amper biasa yang kondisinya memang sudah terbakar. Saya coba cek lilitan sekunder sepertinya tidak masalah. Cek lilitan primer ternyata short/konslet. Berarti problem hanya dibagian lilitan primernya.
Trafo ini sudah lama terbengkalai tidak terpakai dan hampir mau saya buang. Mumpung ada trafo rusak, bisa dicoba untuk belajar menggulung sendiri trafo 5 A ini. Jika berhasil alhamdulilah, jika gagal ya tidak masalah, bisa di coba lagi. Lanjut dan semangat terus pantang mundur.
Metode yang saya gunakan tidak pakai rumus. Karena saya sendiri males pakai rumus-rumusan bikin puyeng. Tapi perlu diperhatikan kondisi trafo dan lilitan wajib dalam kondisi bisa dibongkar dengan baik tidak hancur kawat tembaganya. Jika kawat hancur dan tidak bisa terdeteksi diameter dan jumlah lilitan primer dan sekunder, terpaksa mau tidak mau harus pakai rumus. Tapi kali ini trafo yang saya kerjakan dalam kondisi baik dan kawat tembaganya tidak hancur. Sehingga dapat dilacak diameter kawat tembaga dan jumlah lilitan primer dan sekundernya.
Untuk cara pembongkaran tidak saya bahas disini, karena mungkin anda sudah tahu cara bongkarnya. Tinggal lepas 4 baut pada trafo, kemudian lepas plat besi E dan I nya. Untuk awal pembongkaran keren besi E dan I trafo mungkin sedikit sulit. Anda bisa pakai palu untuk memukul besi keren agar mudah lepas. Atau anda pakai cara sendiri? Yang terpenting besi keren E dan I bisa terlepas dengan mudah. Berikut tahapan pembongkaran lilitannya.
Pembongkaran lilitan sekunder
Anda bisa lihat gambar diatas tertera tegangan output sekunder trafo 5A. Mulai dari CT, 12V, 15V, 25V, 32V. Kemudian dibawah pin tegangan output, ada angka nomer urut 1 sampai dengan 9 itu adalah urutan jalur lilitan kawat mulai dari pertama bongkar sampai terakhir. Perlu diingat untuk pembongkaran lilitan nomer urutnya seperti diatas dari nomer 1 sampai 9. Untuk penggulungan ulang dimulai dari nomer 9 sampai 1. Berikut jumlah lilitan yang saya catat pada saat pembongkaran.
1->2 = 30 lilit
2->3 = 43 lilit
3->4 = 13 lilit
4->5 = 52 lilit
5->6 = 52 lilit
6->7 = 13 lilit
7->8 = 43 lilit
8->9 = 30 lilit
Untuk besar diameter kawat email sekunder menggunakan kawat 0,6 mm sampai 1 mm. Maksudnya anda bisa menggunakan kawat diameter diantara itu. Tapi bagi pemula seperti saya, gunakan kawat yang kecil dulu agar pemasangannya lebih mudah dan rapi. Karena saya sendiri menggulung dengan manual menggunakan tangan, jadi kalau menggunakan diameter kawat besar agak kesulitan.Pembongkaran lilitan sekunder extra 500mA
Anda bisa lihat gambar diatas pin yang bagian bawah. Ada tegangan sekunder output 0, 6V, 9V, 12V dan urutan pembongkaran lilitannya. Berikut jumlah lilitan yang catat pada saat pembongkaran.
1->2 = 12 lilit
2->3 = 15 lilit
3->4 = 24 lilit
Untuk diameter kawat sekunder extra menggunakan kawat diameter 0,2 mm.
Pembongkaran lilitan primer
Anda bisa lihat gambar diatas pin yang bagian atas. Ada tegangan 0, 110V, 220V dan urutan pembongkaran lilitannya. Berikut jumlah liltan yang saya catat pada saat pembongkaran.
1->2 = 460 lilit
2->3 = 460 lilit
Untuk diameter kawat primer menggunakan kawat email diameter 0,2 mm.
Untuk penggulungan ulang lilitan sekunder. Jika jumlah gulungan lilitan tidak pas atau kurang. Bisa anda kurangi 1 gulungan per langkah, agar setiap pembagian gulungan lilitan sekunder dapat terbagi rata. Untuk lebih jelasnya anda bisa lihat dibawah ini.
1->2 = 29 lilit
2->3 = 42 lilit
3->4 = 12 lilit
4->5 = 51 lilit
5->6 = 51 lilit
6->7 = 12 lilit
7->8 = 42 lilit
8->9 = 29 lilit
Jangan lupa pada saat anda munggulung ulang. Awal penggulungan dimulai dari urutan angka besar ke kecil. Arah penggulungan searah jarum jam. Untuk cara mengukur dan mengetahui diameter kawat email menggunakan penggaris bisa anda baca di sini. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar dengan sehat.